My Profil

My Profil
Foto Daus

Jumat, 17 Februari 2012

Anak Yatin Juga BErhak Kuliah

Anak Yatim Juga Berhak kuliah
02/12/2012

Jambi - Pada acara silaturahim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh dengan mahasiswa penerima Bidikmisi di universitas Jambi (UNJA), Kamis (9/2) yang lalu, Menteri Nuh meminta mahasiswa yang orang tuanya sudah meninggal, untuk maju menghampirinya. Sebanyak 22 mahasiswa maju, dan bersalaman dengan Mendikbud. "Tidak usah ndredheg Mas!" gurau Mendikbud kepada salah seorang mahasiswa.

"Nama saya Farni Hutauruk, Saya sembilan bersaudara, ayah sudah meninggal, dan ibu hanya bertani," begitu perkenalan seorang mahasiswa berkulit agak gelap yang berdiri di samping Mendikbud. Farni menceritakan bahwa ibunya hanya menggarap ladang yang tidak luas, untuk menghidupi sembilan orang anaknya. "Untuk hidup sehari-hari saja sangatlah sulit," kata Farni. Namun kini ada secercah harapan yaitu dirinya berkesempatan kuliah dengan beasiswa Bidikmisi. Dia ingin menyelesaikan kuliah secepatnya dan berjuang meraih cita-citanya. "Saya ingin menjadi pengusaha sukses, Pak," kata Farni mantab.

Syamsul, seorang mahasiswa bertubuh tinggi langsing dan berkulit cerah juga berlatar belakang ekonomi yang sangat sulit. Dia sudah menjadi tulang punggung keluarga di usia yang masih sangat muda. Ayahnya sudah meninggalkan anak-anaknya dan ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. "Tanpa Bidikmisi saya nggak mungkin bisa kuliah, untuk hidup layak aja kami susah," ungkap Syamsul. Mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika ini bercita-cita menjadi dosen, dan akan berjuang menyekolahkan adik-adiknya yang masih kecil. Pada hari itu Mendikbud juga menyempatkan mengunjungi rumah Syamsul yang sangat sederhana di Kelurahan Kenali Besar, Kotabaru, Kota jambi.

"Siapa bilang anak yatim, anak miskin tidak berhak kuliah? Sekarang bisa," tegas Menteri Nuh. Sekitar lima tahun lalu anak-anak miskin sulit untuk kuliah baik di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). "Hanya sekitar empat persen pada tahun 2008," kata Menteri Nuh. Sekarang dengan beasiswa Bidikmisi dan aturan yang mewajibkan PTN menerima minimal 20 persen mahasiswa miskin, kesempatan kuliah bagi anak-anak miskin terbuka lebar. "Bisa saja suatu saat nanti kita mendapati Syamsul menjadi seorang rektor dan Farni menjadi pengusaha sukses," tuturnya. (NW)

Uji Kompetensi Untuk pastikan Profesionalisme Guru

Uji Kompetensi untuk Pastikan Profesionalisme Guru
02/16/2012

Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2012 akan menerapkan uji kompetensi awal (UKA) bagi guru yang berhak ikut sertifikasi. Mendikbud Muhammad Nuh mengatakan, sertifikasi merupakan sebuah proses melalui pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG), yang ingin memastikan bahwa seseorang itu profesional sebagai guru.

“Oleh karena itu guru sebagai profesi itu harus profesional dan memenuhi seluruh persyaratan dan harus di-certified,” ujarnya pada Selasa (14/2) malam, di Gedung A Kemdikbud. Menteri Nuh menjelaskan, ada empat ranah yang akan , yaitu kompetensi pedagogi, kompetensi akademik, kompetensi institusional, dan kompetensi profesi. Karena itulah, uji kompetensi dilakukan untuk melihat kompetensi seseorang apakah sudah memenuhi empat ranah tersebut.

Uji kompetensi juga dilakukan untuk memastikan orang yang masuk ke dalam PLPG, apakah sudah memenuhi persyaratan minimal yang harus dipenuhi. Jika peserta sudah memenuhi standar minimal dan mendapat sertifikasi, berarti dia dianggap sudah profesional secara administratif.

“Jadi bagi kawan-kawan yang menolak karena tidak termasuk dalam yang diatur itu, berarti mereka terjebak dalam hal procedural administrative,” kata Menteri Nuh menanggapi tanggapan kontra terhadap uji kompetensi guru. Secara substansi, uji kompetensi ditujukan untuk meningkatkan kualitas guru.

Kemdikbud juga sudah menyiapkan anggaran untuk tunjangan profesi guru, yang anggarannya terus meningkat setiap tahun. Pada 2010, tunjangan profesi guru mencapai Rp14 triliun. Kemudian pada 2011 mencapai Rp29 triliun. Berarti dalam setahun terdapat ada tambahan anggaran Rp15 triliun. “Tahun 2012 ada Rp33 triliun, 2013 diperkirakan nanti ada Rp47 triliun. Berarti ada Rp14 triliun tambahannya,” ucap Menteri Nuh.

Jika setiap tahun penambahan anggaran untuk sertifikasi guru mencapai minimal Rp14 triliun rupiah, maka diperkirakan pada 2014, anggarannya mencapai Rp41 triliun. Dari perspektif anggaran, kementerian harus bertanggung jawab atas pengeluaran anggaran yang dikeluarkan, sehingga uji kompetensi harus bisa berjalan dengan baik dan bisa dipertanggungjawabkan. (DM)

Selasa, 14 Februari 2012

DKI JAKARTA Menjadi Nomor 1

Demi Menjadi Nomor Satu UN. DKI Jakarta melakukan berbagai cara untuk mewujudkannya, Salah satunya dengan cara menyeleksi siswa SMK dari sesluruh SMK negeri di Jakarta untuk mengikuti Pendalaman materi di DInas. Dengan cara ini diharapkan siswa yang mengikuti Pendalaman materi di Dinas dapat meraih nilai 10 di setiap pelajaran. Dengan demikian jika banyak siswa yang mampu meraih nilai 10 di setiap pelajaran, maka kans DKI Jakarta Untuk menjadi juara umum Ujian Nasional dapat terwujud.
Untuk mewujudkan itu pertama Dinas Menyerahkan ke rayon masing-masing untuk mengurusi seleksi tersebut. Setiap sekolah diwajibkan mengikuti 25 siswa terbaiknya untuk mengikuti seleksi tersebut, seleksi akan dilakukan dengan test yang dilakukan secara online dari sekolah masing-masing. Test akan dilaksanakan sekitar bulan Februari.
Dari banyaknya siswa yang mengikuti seleksi hanya 100 siswa terbaik yang akan mengikuti Pendalaman materi di Dinas. semoga dengan cara ini DKI jakarta mampu menjadi juara umum nasional dalan UN nanti